Pupuk urea merupakan salah satu pupuk kimia yang paling banyak digunakan oleh petani di Indonesia. Kandungan utamanya adalah nitrogen (N) yang berperan penting dalam pertumbuhan vegetatif tanaman, seperti daun dan batang. Untuk membantu petani kecil, pemerintah memberikan pupuk urea subsidi dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasar.
Namun, banyak petani masih bingung bagaimana cara memperoleh pupuk subsidi ini. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai fungsi pupuk urea, harga pupuk urea subsidi, dan cara mendapatkannya.

Fungsi Pupuk Urea bagi Tanaman
Pupuk urea dikenal sebagai pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi (sekitar 46%). Manfaat utamanya adalah:
- Merangsang pertumbuhan daun sehingga tanaman tampak hijau dan sehat.
- Meningkatkan pembentukan klorofil, yang penting untuk fotosintesis.
- Mendorong pertumbuhan batang agar lebih kokoh.
- Membantu meningkatkan hasil panen tanaman pangan seperti padi, jagung, dan sayuran.
Namun, penggunaan pupuk urea harus seimbang dengan pupuk organik agar tanah tidak cepat keras dan tetap subur dalam jangka panjang.
Harga Pupuk Urea Subsidi
Harga pupuk urea subsidi sudah ditentukan pemerintah dan biasanya lebih rendah daripada pupuk non-subsidi. Per tahun 2025, harga eceran tertinggi pupuk urea subsidi adalah sekitar:
- Rp 2.250 per kg (Harga Eceran Tertinggi – HET resmi pemerintah).
Harga ini jauh lebih murah dibandingkan urea non-subsidi yang bisa mencapai Rp 6.000 – Rp 7.000 per kg di pasaran.

Syarat Mendapatkan Pupuk Urea Subsidi
Tidak semua orang bisa membeli pupuk urea subsidi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pupuk subsidi resmi, yaitu:
- Petani harus tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) atau Gapoktan.
- Petani wajib terdaftar dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok).
- Pembelian hanya bisa dilakukan di kios resmi pupuk subsidi.
- Luas lahan yang digarap maksimal 2 hektar sesuai ketentuan.
👉 Artinya, pupuk urea subsidi tidak dijual bebas di toko pertanian biasa.
Perbandingan Urea Subsidi dan Non-Subsidi
Aspek | Urea Subsidi | Urea Non-Subsidi |
---|---|---|
Harga | Sangat murah (Rp 2.250/kg) | Lebih mahal (Rp 6.000–7.000/kg) |
Ketersediaan | Kuota terbatas, sering langka | Lebih mudah dibeli di toko pertanian |
Kualitas | Sama, kandungan N 46% | Sama, kandungan N 46% |
Akses | Hanya petani anggota kelompok tani | Bisa dibeli siapa saja |
Alternatif: Pupuk Organik untuk Pertanian Berkelanjutan
Meski pupuk urea subsidi sangat membantu petani, ketergantungan berlebihan bisa menyebabkan tanah keras dan kurang subur dalam jangka panjang. Oleh karena itu, petani dianjurkan untuk menyeimbangkan dengan pupuk organik cair, pupuk hayati, atau pupuk organik padat.
👉 Di Ladang Organik, kami menyediakan berbagai pupuk organik non-subsidi seperti:
- Pupuk Organik Cair & Hayati untuk memperbaiki kesuburan tanah.
- Pupuk Organik Padat untuk memperbaiki struktur tanah.
- Biofungisida Trichoderma untuk mengendalikan jamur secara alami.
Dengan kombinasi pupuk urea + pupuk organik, hasil panen bisa meningkat sekaligus menjaga tanah tetap sehat.
Kesimpulan
Pupuk urea subsidi merupakan salah satu bantuan penting dari pemerintah untuk petani kecil. Dengan harga murah dan kandungan nitrogen tinggi, pupuk ini sangat membantu meningkatkan produktivitas tanaman. Namun, karena kuotanya terbatas, penting untuk menyeimbangkan penggunaannya dengan pupuk organik agar tanah tetap subur dan pertanian lebih berkelanjutan.